Nawal El Saadawi, inspirasi perempuan zaman now.




         BIOGRAFI NAWAL EL SAADAWI
a.      Kelahiran
Nawal El Saadawi adalah seorang penulis yang kontroversional berkebangsaan Mesir. Ia lahir disebuah kota kecil bernama Kafr Tahla ditepi Sungai Nil, selain dikenal sebagai seorang penulis buku fiksi dan non fiksi. Beliau adalah seorang dokter yang memulai karier kedokterannya di daerah pedesaan, kemudian ke bekerja diberbagai Rumah Sakit di Kairo dan berakhir sebagai Direktur Kesehatan Masyarakat Mesir (Susanto, 2015: 25).

b.      Karya-karya
Nawal El Saadawi, telah menulis buku lebih dari empat puluh buku fiksi dan nonfiksi bukunya ditulis dalam bahwa Arab dan sudah banyak bukunya tersebut diterjemahkan kedalam lebih dari tiga puluh bahsa diseluruh dunia, salah satunya bahasa Indonesia. Buku dan novelnya selalu bercerita tentang situasi perempan sehingga memiliki efek yang mendalam pada generasi muda perempuan dan laki-laki selama hampir lima dekade terakhir (Susanto, 2015: 25).
Saadawi produktif menulis buku tentang kedudukan, psikologi, dan seksualitas wanita. Karya-karyanya pernah disensor di Mesir, Saudi Arabia, dan Libya kemudian terbit di Lebanon. The Hidden Face of Eve adalah bukunya yang pertama yang diterjemah­kan ke dalam bahasa Inggris. Karya-karyanya antara lain buku-buku mengenai wanita seperti Women and Sex dan Women and Psychological Conflict. Karya-karya fiksinya antara lain novel Woman at Point Zero, The Chant of the Children Circle, God Dies by the Nile, Memoirs of a Woman Doctor, serta kumpulan cerpen A Moment of Truth dan Little Sympathy.

c.       Penghargaan dan Prestasi
Tidak ada satupu wanita Arab yang membangkitkan emosi melebihi Nawal. Tidak  ada satupun wanita Timur Tengah yang menjadi subjek polemik melebihi Nawal. Tentu saja karena tidak ada satupun pena perempuan yang mampu mendobrak batasan-batasan sakral melebihi Nawal, ia melahirkan karya-karya fiksi dan nonfiksi yang merupakan propoganda yang ia sampaikan dalam pesan-pesan novelnya yang radikal. Namun, di Timur Tengah buku Nawal telah dicetak berulang-ulang dalam edisi Arab aslinya dan di Barat ia banyak diperbincangkan oleh kaum feminis (Susanto, 2015: 28). Disebuah toko buku di Kairo pada tahun 1988, novel barunya suqut al-imam (matinya sang penguasa)  dipajang disamping buku-buku Imam Syeikh Kishk. Tapi itu belum seberapa, pada bulan mei 1993 di sebuah toko buku syi’ah di Jl. Jean Piere di Paris, jalan yang terkenal dengan toko-toko buku islamnya, orang bisa dengan mudah mendapatkan buku-buku Nawal El Saadawi yang disaksikan oleh lukisan Imam Khomeini seorang tokoh revolusi yang menganut paham Syi’ah.
Nawal El Saadawi, adalah seorang penulis dan penyair meskipun banyak tuduhan dan cekalan yang tertuju padanya. Karyanya merupakan karya sastra yang banyak mendapatkan penghargaan baik nasional dan internasional ia juga banyak mendapatkan kesempatan untuk seminar di beberapa Universitas, dan berpartisipasi dalam berbagai konferensi nasional dan internasional. Dikancah Eropa ia pernah mempresentasikan The Arthur Miller Lecture di Pen Internatonal Literary Festival yang diselenggarakan di New York, Amerika Serikat.
Saadawi pernah meraih berbagai hadiah sastra, antara lain Hadiah Sastra dari SupremeCouncil for Arts and Social Sciences, Mesir (1974), Franco-Arab Friendship Association, Paris (1982), dan Hadiah Sastra Gubran (1988).

d.      Permasalahan
                  Buku kontroversional berjudul Women and Sex yang diterbitkan di Kairo pada tahun 1969 menyebabkan ia kehilangan pekerjaanya di Departemen Kesehatan Mesir. Ia juga dilarang oleh Otoritas politik dan agama dikarenakan dalam beberapa bab dalam bukunya ditulis tentang Female Genital Mutilation (FGM) dan terkait masalah seksual, ekonomi politik dan penindasan. Majalah Health yang ia dirikan sudah berjalan hampir tiga tahun terpaksa harus ditutup pada tahun 1973, dan pada september 1981 ia dimasukan ke dalam penjara oleh Presiden Sadat. Pada tanggal 15 Juni 1991 pemerintah mengeluarkan surat keputusan untuk menutup Arab Women’s Solidarity Association yang ia pimpin dan harus menyerahkan dananya ke Perkumpukan yang disebut Women In Islam, enam bulan sebelum keputusan tersebut pemerintah juga telah menutup Majalah Zuhur yang merupakan majalah yang diterbitkan oleh Arab Women Solidarity Assocation selama musim panas 2001, tiga dari tiga bukunya dicekal oleh Cairo International Book Fair. Belum selesai sampai disitu pada tahun 2002 ia dituduh murtad oleh seorang pengacara fundamentalis yang mengangkat kasusnya ke pengadilan, karena ia telah meminta dengan paksa bercerai dengan suaminya yaitu Dr Sheriff Hetata. Tuduhanpun datang kepada putrinya Mona Helmy, pada 29 Januari 2007 ia juga dituduh murtad dan diintrogasi oleh Jaksa Penuntut Umum di Kairo.


oleh: Ai Nuryani Elshirazy (2018: 2. 10)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Penulisan Biografi Lucu

terjemah lagu ayat-ayat cinta - rossa

Sinopsis dan Komentar novel Gia The Diary of A Little Angel karya Irma Irawati.