Sinopsis dan Komentar novel Gia The Diary of A Little Angel karya Irma Irawati.
NIM : 1145020006
Mata kuliah : Sastra Bandingan
Nama : Ai Nuryani
Kelas : BSA 7A
TTD
Sinopsis dan Komentar novel Gia The Diary of A Little Angel karya Irma Irawati.
Dari 140 halaman dalam novel Gia the diary of a little Angel terdapat banyak suntikan semangat yang masuk dengan cepat kedalam setiap peredaran darah dalam diri para pembaca, ini novel pertama dari lima atau enam novel yang pernah saya baca, yang berisikan kisah kesedihan. Ada yang berbeda dan memang sangat berbeda ketika kisah yang disajikan adalah cerita anak. Apalagi ini anak luarbiasa dari lingkungan yang taat terhadap Penciptanya. Sangat menginspirasi.
Akan sangat bermanfaat jika buku ini dihidangkan bersama teh panas kepada para pemalas dan para pengeluh terhadap kehidupan. Buku ini memberikan contoh, bahwa anak semuda De Gia mampu menjalani apa yang sering kita takutkan yaitu sakit dengan kesabaran, ketabahan dan keridhaan. Sedikit anak dan bahkan orang dewasa yang mampu menjalani sakit seperti yang De Gia alami. Saya saja, belum tentu mampu flu sedikit langsung mencari siapa yang salah dan pembenaran diri. Padahal seperti De Gia bilang bahwa kita hidup punya peran masing-masing, ada yang berperan sehat dan ada juga yang berperan sakit. Itu semua semata-mata untuk mendekatkan diri kita kepada Allah.
Novel ini, menginspirasi saya khususnya untuk mengumpulkan niat dan membuang kemalasan untuk mulai menulis apapun itu. Tidak hanya menulis status diberbagai sosmed, karena pada akhirnya tulisan itu kan berguna. Baik untuk orang banyak atau mungkin untuk anak cucu saya bahwa saya pernah menulis, syukur-syukur kalau bisa jadi naskah dan dapat dipelajari dikemudian hari dengan pendekatan ilmu Filologi. ‘kan bisa jadi tambahan ilmu, ilmu untuk membuat para mahasiswa pusing.
Alur cerita yang lembut dan penceritaan yang ringan, menurut saya ini tidak sulit untuk dipahami baik orang yang suka sastra atau tidak. Dengan dilengkapi dengan catatan dari diari dan juga puisi indah, novel ini menjadi karya sastra yang semakin menginspirasi.
GIA, atau Nazila Apregia Reigane. Tokoh utama yang membawa pembaca masuk kedalam kehidupannya yang ia abadikan dalam sebuah diari. Ia divonis menderita penyakit Acute Myeloid Leukimia (AML), penyakit yang terhitung langka diderita oleh anak-anak. Karena penyakit tersebut ia diharuskan pulang pergi rumah sakit untuk menjalani berbagai pengobatan.
Dari pengobatan yang ia sendiri tak ngerti sampai dipijat oleh Teh Adah, orang yang dipercaya untuk mengasuh De Gia sedari ia kecil. Sebagai seorang anak ia tentu merindukan kebiasaannya ketika sehat, bermain bersama teman sebayanya, bersekolah dan kehidupan layaknya anak seusianya.
Namun, diusianya yang baru menginjak usia sepuluh tahun, ia sudah dititipi sakit yang membuatnya tidak bisa menikmati masa kecilnya. Terlepas dari itu semua ia adalah anak istimewa yang diberikan Allah swt kepada orang tuanya, ia menjalani masa-masa pemgobatan dengan berbagai dorongan semangat yang tak pernah henti baik dari orang tua, kakak-kakaknya, teman bermain, saudara bahkan kenalan dari keluarga tersebut.
Motivasi dan doa-doa ini, menjadikan Gia kuat dan terus bersemangat untuk mencapai kesembuhan, ia juga tak pernah lupa untuk tetap menyayangi orang disekitarnya meskipun ia terbaring lemas dikasur rumah sakit. Sebagai Apah dan Mamahnya, tentu mereka mengusahakan segala macam ikhtiar untuk kesembuhan De Gia. Dari rumah sakit satu ke rumah sakit lainnya, dari dokter satu ke dokter lainnya semua untuk kesembuhan de Gia.
Tapi, takdir berkata lain kesembuhan datang dalam bentuk yang berbeda, De Gia menghembuskan nafas terakhirnya dipelukan hangat sang Mamah yang berurai air mata mengikhlaskan dan meridhakan kepergiannya menuju syurga yang telah dijanjikan Allah. Sungguh hidup yang singkat untuk manusia pada umumnya, tapi tidak ada yang hilang. Ia ada dalam sanubari keluarga, saudara dan orang-orang yang mengenalnya. Bahkan, para pembacapun akan mulai mengenangnya.
Untuk anak semuda de Gia, ia telah banyak menebar kebaikan dan berbekas manis dihati para penerimanya. De Gia selamat berbahagia bersama Allah disurga, jemput kami untuk bersama-sama disana.
Bandung, 4 Januari 2018
Komentar
Posting Komentar