JENIS KRITIK SASTRA



Kritik sastra dapat dibagi atas beberapa jenis. Penjenisan itu didasarkan atas pendekatan yang gunakan, bentuk, dan pelaksanaan kritik itu sendiri.
1.  Kritik segi pendekatan atau metode kritik, kritik sastra dapat dibagi menjadi dua jenis:
a.       Kritik Sastra Penilaian ( Judicial Criticism ), yaitu kritik sastra yang sifat penilaian terhadap pengarang dan karyanya. Penilaian dilakukan berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan sebelum penilaian dilakukan.
b.      Kritik Sastra Induktif ( Inductive Criticism ), yaitu kritik sastra yang tidak mau mengakui aturan-aturan atau aturan-aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Kritik sastra jenis ini dilakukan dengan jalan menelaah atau menjelajahi suatu karya sastra tanpa ada persepsi sebelumnya.
2.  Jenis Kritik Sastra Penilaian ( Judicial Criticism ), yaitu sebagai berikut :
a.       Kritik Sastra Ilmiah ( Scientific Criticism ), yaitu kritik sastra yang dengan pendektan ilmiah.
b.      Kritik Sastra Estetis ( Aesthetic Criticism ),yaitu kritik sastra yang dilakukan dengan mengunakan estetika dan mengutamakan pada segi keindahan suatu karya sastra.
c.       Kritik Sastra Sosial ( Sosiological Criticism ), yaitu kritik sastra yang menggunakan pendekatan sosiologis. Artinya suatu sastra itu ditelaah segi-segi sosial kemasyarakatan yang berada disekitar kelahiran karya tersebut.
3.  Berdasarkan pendekatanya terhadapannya terhadap karya sastra, kritik sastra itu dapat pula digolongkan ke dalam empat jenis ( Abrams;1981) yaitu :
a.       Kritik Mimetik ( Mimetic Criticism ), yaitu kritik yang bertolak pada pandangan  bahwa karya sastra merupakan suatu tiruan atau penggambaran dunia dan kehidupa manusia. Sehingga kritik sastra ini cenderung untuk mengukur kemampuan suatu karya sastra menangakap gambaran kehidupan yang dijadikan sebagai objek.
b.     Kritik Pragmatik ( Pragmatic Criticism ), yaitu suatu karya yang disusun berdasarkan pandangan bahwa sebuah karya sastra itu disusun untuk mencapai `efek-efek tertentu kepada pembacanya, seperti efek kesenangan, estetika dan pendidikan sehingga diukur berdasarkan ukuran keberhasilannya dalam mencapai tujuan tersebut.
c.       Kritik Ekspresif, yaitu yang menekankan telaahan kepada kebolehan pengarang dalam mengekspresikan atau mencurahkan idenya kedalam wujud sastra. Kritik Sastra cenderung untuk menimbang karya sastra dengan memperlihatkan kemampuan pencurahan atau visi penyair yang secara sadar atau tidak tercermin dalam karya sastranya.
d.      Kritik Objektif. Yaitu suatu kritik sastra yang menggunakan pendekatan bahwa suatu karya sastra adalaha karya yang mandiri. Tidak perlu dilihat dari segi pengarang , pembaca dan dunia sekitarnya.

4.  Kritik Sastra berdasarkan segi bentuknya, dibagi menjadi dua. Yaitu :
a.       Kritik Relatif, diartikan sebagai suatu kritik yang mempunyai aturan-aturan yang dijadikan pegangan dalam upaya mengurai atau menjelaskan tentang hakikat karya sastra.
b.      Kritik Absolut, yaitu kritik sastra yang tidak percaya adanya prosedur dan seperangkat aturan yang dijadikan patokan untuk melakukan kritik.

       Pemisahan antara kritik sastra praktis dan kritik teoritis. Kritik teroritis adalah kritik sastra yang berusaha untuk sampai kepada prinsip-prinsip seni yang umum dan mempormulasikan usaha pemanduan unsur estetika dengan prinsip kritik. Kritik sastra praktis adalah kritik yang berupaya agar prinsip dan patokan yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik karya seni yang bersangkutan.

5.  Kritik Sastra berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, tujuan yang harus dicapai kritik sastra antaralain :
a.       Pertimbangan atau penjelasan tentang karya sastra serta prinsip-prinsip terpenting tentang karya sastra tersebut kepada penikmat yang kurang dapat memahaminya.
b.      Menerangkan seni imajinatif sehingga mampu memberikan jawaban terhadap hal-hal dipertimbangkan pembaca.
c.       Membaca aturan-aturan untuk para pengarang dan mengatur selera pembacanya.
d.      Menginterpretasikan suatu karya sastra terhadap pembaca yang kurang dapat memberi apresiasi.
e.       Memberikan keputusan dengan penilaian yang telah ditetapkan.
f.       Menemukan dan mendapatkan asas yang dapat menerangkan dasar-dasar seni yang baik.

6.  Kritik sastra berdasarkan tipe sejarah sastra dan kritik sastra, yaitu sebagai berikut :
a.       Impressionistik, yang menekankan bagaimana karya seni mempengaruhi para kritikus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Penulisan Biografi Lucu

terjemah lagu ayat-ayat cinta - rossa

Sinopsis dan Komentar novel Gia The Diary of A Little Angel karya Irma Irawati.